Minggu, 20 Maret 2016

Prompt #107 - Akibat Nazar



Sumber

Rayhan berkali-kali mengerjapkan matanya, tak percaya melihat sosok menakjubkan di hadapannya. 

“Jadi benar ini dompet Tuan?” tanya gadis cantik di hadapannya lagi, berusaha membuyarkan kebengongan lawan bicaranya.

“Te...terima kasih ya, sudah susah payah mengembalikan dompet ini sampai ke rumah saya. Sa..saya ambilkan minum, ya. Ma...mau minum apa?” 

Gadis itu menggeleng. “Insya Allah saya sedang puasa,” jawabnya kalem.

Jawaban itu sontak membuat Rayhan refleks mencengkeram dada, khawatir jantungnya akan mencelat sebab tak kuat menahan debaran yang begitu kencang.

Alamak! Gawat sekali, pikirnya. Bertahun-tahun dia mencari belahan jiwa dan kini tiba-tiba sosok idamannya hadir tanpa diduga lewat perantara dompetnya yang hilang. Hal yang dulu dianggapnya sebagai musibah besar tiba-tiba disadarinya sebagai sebagai berkah yang tertunda.

“Hmm...maaf lo, ya, sebenarnya... ketika dulu dompet ini hilang saya sempat bernazar. Apabila yang menemukan dompet ini lelaki maka akan saya jadikan saudara angkat, sedangkan apabila yang menemukan dompet ini perempuan maka akan saya jadikan istri. Tapi, eh, maaf lo ini...saya gak tahu apa nazar saya ini bisa terlaksana atau tidak...,” urainya malu-malu.

Gadis itu terbelalak, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. “Be...benarkah itu?”

“Yah, tentu saja benar. Kan kalau nazar harus dilaksanakan. Yah...asal perempuan itu masih single dan mau menikah dengan saya....” 

“Lalu, apakah dia nanti akan tinggal di sini? Di rumah besar ini?”

Rayhan mengangguk.

“Bagaimana kalau dia seorang janda miskin dan punya banyak anak?”

Rayhan terkejut, tak mengantisipasi pertanyaan itu.

“Apakah Anda seorang...janda?” tanyanya hati-hati.

Gadis itu tergelak, “Saya? Janda? Hahaha...tentu saja tidak. Menikah saja belum!” 

Rayhan mengembuskan napas, lega. 

Mata gadis itu terlihat berkaca-kaca. “Saya tak pernah menyangka di zaman sekarang ini masih ada orang yang baik dan berkomitmen dengan nazarnya. Ibu saya pasti akan gembira punya calon suami seperti Tuan.... Selama ini hidupnya selalu menderita.”

“Eh, I...Ibu?”

“Iya, ibu sayalah yang sebenarnya menemukan dompet Tuan....”

Lutut Rayhan tiba-tiba terasa lemas.

Jumlah kata: 300 pas!

8 komentar:

  1. hahaayyyyy, kasihan bener si rayhan,

    BalasHapus
  2. :D

    makanya teliti dulu sebelum ngasih tahu.... kalau nggak mau sama ibunya dan mau sama anaknya... bayar kafaratnya dulu ya rayhan

    BalasHapus
  3. Keren mba! Ceritanya sangat menggelitik :D

    BalasHapus

Bila berkenan sila tinggalkan jejak ya ^_^